blog image

UPI Terus Genjot Capaian IKU Perguruan Tinggi

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., mengungkapkan bahwa saat ini UPI memiliki capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yang baru. Diungkapkannya,”Nampaknya lebih berat dari sebelumnya karena salah satu diantaranya untuk kerja sama mengharuskan kita untuk mencapai nilai 0.7. Capaian ini ada di IKU 6 yaitu persentase prodi-prodi yang melaksanakan kerjasama dengan mitra kelas dunia.”

Prof. Didi Sukyadi mengungkapkan hal tersebut dalam sambutannya pada kegiatan Bimbingan Teknis dan Uji Kompetensi BNSP Skema Instruktur Metodologi Lv. 3 (Trainer Level 3) bagi Dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia di Auditorium FPBS lantai 4 Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Kota Bandung. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, mulai Kamis hingga Jumat (23 -24/11/2023).

Lebih lanjut Prof. Didi Sukyadi mengatakan,”Sementara itu untuk IKU 1 targetnya 80%, sampai saat ini belum terpenuhi. IKU ini yang menggambarkan persentase lulusan UPI dalam setahun terakhir berhasil mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan di atas UMP, atau melanjutkan studi atau menjadi wiraswasta.”

Untuk memperkuat dan meningkatkan IKU 1, ujarnya, UPI menyelenggarakan lebih banyak kegiatan bersertifikasi kompetensi bagi mahasiswa, termasuk kompetensi berbahasa dengan standar tes dari masing-masing penyelenggara.

“Berikutnya untuk capaian IKU 2, UPI sudah membuatkan sebuah sistem yang mengharapkan seluruh mahasiswa tidak melewatkan program MBKM untuk mendapatkan kegiatan di luar kampus yang sesuai dengan standar mutu UPI. Mahasiswa yang mengontrak mata kuliah terkait MBKM diberikan kode khusus, sehingga bisa terdeksi,” ungkapnya lagi.

Kemudian untuk IKU 4 yang kaitannya dengan praktisi mengajar di dalam kampus, Prof. Didi Sukyadi, UPI sudah memiliki 98 mata kuliah. Sementara itu untuk kegiatan sertifikasi kompetensi dosen dan tendik ditargetkan 500. IKU 4 ini presentasinya cukup tinggi sekitar 50%, oleh karena itu Pimpinan Fakultas diharapkan dapat mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan program sertifikasi kompetensi serupa dengan peserta yang berbeda supaya merata. Kehidupan saat ini tidak cukup hanya bermodalkan ijazah saja tetapi perlu Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Di sisi lain, mahasiswa juga akan mendapatkan Micro Credentials, yaitu sertifikasi atas pengembangan keterampilan yang bersifat spesifik, ini sifatnya wajib. UPI juga sudah menyiapkan MOOCs atau Massive Online Open Courses, sebuah program perkuliahan daring yang menawarkan akses terbuka melalui internet. Dikatakannya,“Kalau Bapak Ibu Dosen mempunyai skema tertentu untuk melatih mahasiswa, bisa secara mikro, diambil fully online learning kemudian di install di MOOCs UPI yang bernama Wahana Belajar (wajar.id). MOOCs UPI menyediakan ragam pilihan pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan industri dan sesuai dengan standar kompetensi tujuannya untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa.”       (dodiangga)